Monday 18 November 2013

DAUR HIDUP HEWAN


Daur Hidup Hewan

Pernahkah kamu melihat perkembangan hewan yang hidup di lingkunganmu? Jika kamu memelihara hewan, kamu pasti mengetahuinya. Coba kamu amati anak ayam yang baru menetas dan anak kucing yang baru lahir. Bagaiman rupa anak ayam dan kucing itu? Tentu saja lucu. Apakah anak-anak hewan itu mirip dengan induknya? Anak ayam dan anak lucing mirip dengan induknya. Jika ada perbedaan, mungkin hanya pada warna bulu atau rambutnya.

Tahukah kamu rupa anak katak yang baru menetas? Anak katak yang baru menetas amat berbeda dengan induknya. Bentuk anak katak itu seperti ikan teri. Anak katak yang baru menetas diebut kecebong. Kecebong tumbuh dan mengalami tahap perubahan bentuk menjadi katak dewasa. Tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak menetas sampai dewasa disebut metamorfosis.Seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya disebut daur hidup.

A. DAUR HIDUP TANPA METAMORFOSIS
Sebagian besar hewan mengalami daur hidup tanpa metamorfosis, misalnya ayam, kambing, ikan, burung, dan banyak hewan lain.

1. Daur Hidup Ayam
Ayam menghasilkan anak dengan cara bertelur. Telur ayam perlu perlu dierami kira-kira 21 hari agar dapat menetas. Setelah pertumbuhan bakal anak dalam telur sempurna, telur menetas menjadi anaka ayam. Anak ayam ini tampak lucu dengan bulu-bulu halus. Semakin lama, anak ayam tumbuh semakin besar. Bulu-bulu halus berubah menjadi bulu-bulu seperti induknya.

Bulu ayam dewasa lebih besar dan memiliki semacam poros di tengahnya. Akhirnya, semua bulu halus berganti menjadi bulu seperti induknya. Ayam betina menjadi indik betina. Ayam jantan menjadi ayam jago dewasa.
Setelah dewasa, ayam berkembangbiak dan menghasilkan telur. Dari telur ini, daur hidup ayam yang baru akan dimulai kembali.

 2. Daur Hidup Kucing
Kucing menghasilkan anak melalui cara beranak (melahirkan). Sebelum anaknya lahir, kucing dewasa mengalami masa mengandung kira-kira 3 bulan. Setelah itu, lahirlah anak kucing yang belum dapat bergerak dengan lincah. Anak kucing ini belum dapat makan sendiri. Dia menyusu ke induknya. Setelah umurnya lebih dari sebulan, snsk kucing baru dapat memakan makanan lain.

Setelah lahir sampai dewasa, tubuh kucing tidak berubah bentuk. Hanya ukuran tubuhnya saja yang berubah. Gerakannya pun semakin lincah. Kucing dewasa dapat memanjat dan melompat dari tempat yang tinggi.


B. DAUR HIDUP DENGAN METAMORFOSIS
Berdasarkan perubahan bentuk tubuh hewan, metamorfosis dibagi menjadi 2 golonga sebagai berikut .
a. Metamorfosis sempurna (lengkap)
Metamorfosis sempurna dialami hewan yang saat lahir berbeda sekali bentukny dengan hewan dewasa. Metamorfosis sempurna antara lain terjadi pada kupu-kupu, lalat, nyamuk, dan katak.

b. Metamorfosis tidak sempurna ( tidak lengkap)
Metamorfosis tidak sempurna dialami hewan yang saat lahir tidak terlalu berbeda dengan hewan dewasa. Metamorfosis tidak sempurna terjadi pda kecoa dan belalang.

1. Daur Hidup Kupu-kupu
Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat.

Ulat mempertahankan hidupnya dengan makan dedaunan. Selama berhari-hari, ulat makan. Akan tetapi, lama-kelamaan ulat makin sedikit makan. Demikian pula, gerakan ulat makin lama makin lambat. Akhirnya, ulat berhenti makan dan tampak tidak bergerak. Walaupun tidak makan dan tampak tidak bergerak, ulat itu tidak mati.

Ulat segera membuat sarang dari air liurnya. Air liurnya mengeras dan membentuk semacam benang sutera. Benang-benang itu melekat pada daun atau batang. Akhirnya, benang-benang itu menutup selurh tubuh ulat. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang itu disebut kepompong.

Selama masa kepompong, ulat berubah menjadi kppu-kupk. Masa kepompong berlangsung selama berhari-hari. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong.

Kupu-kupu hidup dengan memakan nektar ( madu) yang ada dalam bunga. Kupu-kupu dewasa berkembangbiak dengan bertelur. Dari telur ini daur hidup kupu-kupu yang baru dimulai lagi.

Sunday 10 November 2013

Lampung FC Melaju ke Final


SLEMAN - Lampung FC melaju ke babak final Divisi Utama LPIS setelah mengalahkan lawannya Persenga Nganjuk, di semifinal, Kamis 7 November. Lawannya nanti pemenang dari pertandingan antara tuan rumah PSS Sleman melawan Persitara Jakarta Utara.

Lampung FC sudah menguasai jalannya pertandingan sejak menit awal. Persenga, yang mengandalkan strikernya, Budi Sudarsono, tak mampu mengembangkan serangan. Meski mendominasi permainan, Lampung FC belum berhasil memecah kebuntuan. Babak pertama skor masih kaca mata.
Pada awal babak kedua, Persenga meraih peluang emas dari Budi Sudarsono. Namun, hanya tinggal berhadapan dengan kiper Lampung FC Denny Sapriyanto, tendangan Budi masih melenceng ke sisi kiri. Selang delapan menit, Lampung FC berhasil menjebol jala gawang Persenga Nganjuk, melalui sundulan Abu Bakar Bah. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Lampung FC.
Menit ke 65, striker mereka, Nova Hermawan menambah keunggulan menjadi 2-0. Memanfaatkan umpan dari Roni Rosadi, sundulannya mampu memaksa kiper Persenga kembali mengambil bola dari sarangnya. Skor ini pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Pelatih Lampung FC, M. Nasir mengatakan, timnya memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum laga ini. Sebelum laga ini pun, pihaknya sudah mempelajari dahulu bagaimana kekuatan Persenga. "Untuk lawan kami di final, antara Persitara dengan PSS. Kalau untuk Persitara, sudah dua kali kami pernah bertemu dan menang terus," katanya.

Sementara, Manajer Persenga Nganjuk, Sutikno mengatakan, kekalahan ini karena tidak jelasnya jadwal putaran empat besar Divisi Utama LPIS ini. Sebab jadwal baru diketahuinya dua minggu sebelum laga ini. "Persiapan kami minim. Setelah kompetisi, para pemain kami pulangkan. Kemudian, baru ada jadwal, kami tarik kembali. Fisik jelas kurang, dan berpengaruh dengan teknik," ujarnya.